Program TV seringkali diisi acara gossip artis, salah satu yang paling sering menjadi topik adalah affair/selingkuh dari artis.
Selingkuh adalah tindakan nyata dari ketidaksetiaan, dan ketidak-setiaan menimbulkan rasa tidak percaya dan sakit hati, dan tak satupun dari kita yang suka “diselingkuhi”. Dan, Bukan hanya manusia, Tuhan terlebih lagi, tidak suka “diselingkuhi”.
Selingkuh artinya menghadirkan orang ke-3 sebagai ganti dari pasangan yang sesungguhnya. Bilangan 31 berkisah tentang “pembalasan” Tuhan pada orang Midian yang pernah membuat bangsa Israel jatuh dalam “perzinahan” baik secara fisik (berzinah dengan perempuan Midian) maupun secara rohani (berpaling dari Tuhan untuk menyembah dewa-dewa orang Midian sebagai ganti penyembahan terhadap Tuhan).
Di balik penumpasan bangsa Midian ini, Tuhan punya tujuan yang Mulia, yaitu Menguduskan UmatNya. Ada 2 hal utama yang menyebabkan umat Tuhan harus hidup kudus di hadapanNya:
- Karena TUHAN itu kudus.
Imamat 11:44 – Sebab Akulah TUHAN, Allahmu, maka haruslah kamu menguduskan dirimu dan haruslah kamu kudus, sebab AKU ini kudus,..(Baca juga: Imamat 11:45, 21:8 , 20:26, 27, 19:2, dst.)
Kel 19:6 – Kamu akan menjadi bagi-Ku kerajaan imam dan bangsa yang kudus. Inilah semuanya firman yang harus kaukatakan kepada orang Israel.”
Tuhan itu tidak tampak oleh mata jasmani, sementara manusia/umatNya terlihat oleh mata jasmani. Bagaimanakah gambaran Tuhan itu di hadapan manusia yang belum kenal Tuhan hanya dapat disaksikan melalui prilaku pengikut Sang Tuhan.
TUHAN ingin agar orang-orang/bangsa-bangsa yang belum kenal Tuhan datang kembali padaNYa, sang Pencipta yang sejati setelah menyaksikan cara hidup umatNya.
TUHAN itu kudus, dan Dia telah memilih umatNya untuk menjadi bangsa yang kudus, karena itu kita patut hidup sesuai dengan sifat Tuhan yang kudus agar dunia tidak salah kaprah dalam mengenali sifat Tuhan, agar dunia dapat mengenali Siapa Tuhan yang sesungguhnya. Jika hidup kita sembrono dan cemar, kita tidak dapat menjadi kesaksian yang hidup bagi orang-orang lain.
Dalam kasus pembalasan terhadap orang Midian, Musa marah besar karena orang Israel membiarkankah semua perempuan Midian hidup, padahal merekalah penyebab Israel pernah berpaling dari Tuhan.
Menjaga kekudusan salah satunya adalah dengan menjauhi godaan.
Godaan ada bukan untuk dihadapi, tapi untuk dijauhi.
Kudus mencakup segala hal, baik soal keuangan, seksual, perkataan, hingga pada penyembahan.
Tuhan jijik dengan kenajisan, ia jijik dengan perselingkuhan baik secara rohani maupun jasmani. (1 Korintus 6:9-10) Orang yang masih senang dan menikmati hidup dalam dosa, tidak bersedia hidup kudus, merupakan tanda bahwa ia bukan bagian dari kerajaan Sorga. Tuhan menolak orang seperti ini.
Karena itu patutlah kita menjaga kekudusan kita karena TUHAN ITU KUDUS, dan Dia merancang umatNya menjadi umat yang Kudus bagiNya.
- Karena Tuhan mau Melindungi Kita (UmatNya)
Tuhan mengatur kekudusan seksual dan membatasinya sedemikian rupa hanya dalam wadah pernikahan dengan sesama umatNya , yaitu sesama orang percaya, karena Ia mau melindungi kita, umatNya.
Melindungi dari Apa?
- Melindungi kita dari konsekuensi punya anak yang tidak diinginkan.
Pada jaman Alkitab ditulis, anak hasil dari perkawinan dengan orang yang bukan umat Tuhan umumnya bertumbuh dan menjadi bangsa-bangsa yang beringas. Pada jaman ini, punya anak di luar pernikahan menyebabkan kehancuran cita-cita dan keluarga.
- Melindungi kita dari sakit penyakit
Bangsa Israel terkena tulah sakit penyakit menular akibat berzinah dengan perempuan Midian. Pada jaman ini percabulan dan perzinahan sangat rentan terkena HIV, SIPILIS, dsb.
- Melindungi kita dari kehancuran hati (mental dan emosi)
Dosa seks menimbulkan emosi negative seperti rasa malu, bersalah, marah, pahit, minder, kecewa, takut, dsb. Dosa seks menciptakan belenggu yang tak terlihat oleh mata
- Melindungi kita dari kerusakan rohani/kehancuran relasi dengan Tuhan
Tidak ada seorang yang melakukan dosa seks yang pada saat sama memiliki relasi intim yang baik dengan Tuhan. Ketika seseorang memutuskan untuk tunduk pada nafsu seksualnya, saat itu juga ia menyingkirkan Tuhan sebagai Master/Tuan atas dirinya
Kesimpulan
– Kesimpulan Tuhan ingin Menguduskan/Memurnikan kita agar kita hidup sesuai dengan SifatNya yang Kudus sehingga kita dapat Memancarkan KemuliaanNya dan Untuk melindungi kita dari segala konsekuensi yang harus kita tanggung akibat melanggar kekudusan. Batasan yang Tuhan buat bukan sebuah tindakan dictator tetapi sebuah tindakan Melindungi.
Mari, percaya penuh pada Tuhan, berjalan dalam Aturan KekudusanNya agar kita aman dan selamat dari konsekuensi yang berat.