Bilangan 9:16-23: Pimpinan Sang Immanuel


Kehadiran pemimpin, terutama pemimpin yang Agung atas hidup ini, diperlukan oleh semua orang, termasuk Saudara dan saya.

 

Perikop yang baru saja kita baca dalam Bilangan 9:15-23 ini khusus bicara tentang Atribut / sifat Tuhan melalui 2 simbol yang Dia berikan pada bangsa Israel:

 

Symbol pertama  adalah Tabernacle atau kemah suci. 

 

TUHAN memerintahkan Musa untuk mendirikan kemah suci bagi-Nya. Kemah suci  ini didesign oleh Tuhan sendiri, (tunjukkan slide denah kemah suci).

 

Fungsi Kemah Suci / Tabernakel ini adalah sebagai Kemah Pertemuan antara umat Israel  dan Tuhan.  Di kemah suci ini adalah ruang Maha Kudus (holy of holy) yang hanya boleh dimasuki oleh 1 Imam Besar, ada ruang untuk bangsa Israel, ada juga pelataran yang boleh dimasuki oleh orang non Yahudi yang berkomitmen untuk percaya pada Tuhan Yahweh, Tuhan yang disembah bangsa Israel atau yang disebut proselit, yang mau beribadah pada TUHAN.  Fungsi Tabernacle ini sama persis dengan fungsi Bait Allah yang kelak didirikan di Yerusalem.  Tabernacle  selalu menjadi pusat dari perkemahan, letaknya selalu di tengah-tengah perkemahan Israel.

 

Makna dari Tabernacle ini adalah bahwa Tuhan itu tinggal di tengah-tengah umat-Nya.  Dia adalah Tuhan yang Imannuel.  Dia bukan Tuhan yang jauh.

 

Kesadaran akan Kenyataan bahwa Tuhan senantiasa hadir di tengah kita memberikan rasa AMAN dalam hati kita dalam menempuh perjalanan hidup kita.

Lalu, bagaimana kita seharusnya bersikap terhadap Tuhan jika kita sadar bahwa DIA IMANNUEL: Ada di antara kita?

TUHAN menginginkan kita untuk bersikap hormat pada-Nya.

 

Sangat ironis sekali, dalam pengalaman bangsa Israel di padang gurun, mereka sangat sering mengeluh dan menggerutu bahkan menantang Tuhan saat mereka merasa tidak puas atau tidak sabar. Sikap ini selain tidak beriman, juga sikap hati yang tidak hormat terhadap DIA yang sudah merancangkan Perjalanan yang Sempurna untuk bangsa Israel, dan yang ada di tengah-tengah mereka.

 

Tuhan itu YANG PANJANG SABAR dan PENUH KASIH, tak selalu ia membalas sikap tidak hormat umatNya dengan kemarahan, tapi dengan tegoran lembut.  Namun, Dia juga BUKAN TUHAN yang suka dipermainkan, ada sejarah dimana DIA akhirnya membinasakan mereka yang terus menerus tidak menghormatinya, yang sudah keterlaluan.

 

UNTUK ITU, Mari kita hargai kehadiran Tuhan dengan ucapan syukur sebagai tindakan nyata Menghormati Dia.  Apabila kita terjatuh dalam dosa mengeluh, segeralah sadar dan berbalik.  Jangan mencobai kesabaran Tuhan.

 

Simbol ke-dua adalah tiang awan dan tiang api.

 

Tiang awan dan tiang api adalah objek yang berukuran besar yang dipakai Tuhan untuk menuntun dan memimpin bangsa Israel sepanjang perjalanan  menuju tanah perjanjian.  Pada siang hari Tiang awan menggantung di ketinggian tertentu dan bergerak menurut jalan yang patut ditempuh bangsa Israel.  Pada malam hari tiang awan itu nampak dan berfungsi seperti api.

Tuhan memerintahkan bangsa Israel bahwa mereka harus berjalan jika tiang awan dan tiang api itu berjalan, dan harus berhenti dan berkemah jika tiang awan dan tiang api itu berhenti.

 

Tuhan menggunakan tiang awan di siang hari dan menjadi tiang api di malam hari bukan sekedar untuk menuntun jalan, tetapi juga untuk melindungi bangsa Israel.  Israel akan berjalan di padang gurun.  Cuaca padang gurun itu ekstrim antara siang dan malam.  Anak-anak dan orang tua biasanya tak sanggup .  Tiang awan berfungsi untuk melindungi mereka dari terik matahari yang terlalu panas.  Begitu juga tiang api, memberi mereka kehangatan dari cuaca yang terlalu dingin di malam hari, sehingga mereka tidak mati kedinginan.

Kepemimpinan Tuhan adalah kepemimpinan yang melindungi. Untuk itu kita patut PERCAYA PENUH PADA PIMPINAN TUHAN.

 

Selain itu, Tuhan juga ingin kita TAAT PENUH dalam pimpinanNya.

Pimpinan Tuhan sering sulit dipahami oleh manusia, mengapa hari ini Dia menyuruh Israel berhenti 1 malam, lalu di hari lain harus berhenti berbulan-bulan?

 

Di tangan Tuhan terletak seluruh musim dan kejadian di dunia ini.  Dia yang tahu hal buruk apa yang akan terjadi yang tidak mampu ditanggung bangsa Israel, maka Ia menyuruh mereka berhenti selama beberapa waktu agar bangsa Israel tidak harus berpapasan dengan badai pasir misalnya, atau tidak terjebak di tengah peperangan bangsa lain di daerah tertentu.  Atau terkadang ia menyuruh mereka bergegas, agar terhindar dari kejadian buruk yang akan terjadi di tempat tersebut setelah bangsa Israel melaluinya.  Ada kalanya Tuhan menyuruh tetap berjalan melewati bangsa-bangsa yang sulit/garang, seperti Yerikho, karena memang bangsa Israel sudah siap untuk berperang (dengan cara Tuhan yang unik), agar umatNya belajar dan mengalami bagaimana Tuhan memimpin mereka dalam peperangan.

TUHAN ingin kita taat sepenuhnya walau kita tak mengerti secara utuh rencana-Nya, karena KEPEMIMPINAN TUHAN adalah kepemimpinan yang tepat waktu.

 

Kesimpulan

–           TUHAN hadir dan tinggal bersama kita, menyertai perjalanan hidup kita.  Adakah kita senentiasa sadar akan kehadiranNya sehingga kita menghormati Dia dalam perkataan dan perbuatan kita.

–           TUHAN adalah pimpinan dan penuntun perjalanan kita. PimpinanNya itu melindungi. PimpinanNya itu tepat waktu. Adakah kita percaya tanpa mengeluh dan taat pada pimpinanNya?

Numbers 9:16-23: In the Guidance of The Immanuel Leader


The presence of leader, especially the great leaders of this life, is needed by everyone, including you and me.

 

The passage we just read in Numbers 9: 15-23 speaks specifically of the Attributes of God through the two symbols He gave to the Israelites:

 

The first symbol is the Tabernacle.

The LORD commanded Moses to set up a tabernacle for Him. This tabernacle is designed by God Himself.

 

The function of the Tabernacle is as a tent of meeting between the people of Israel and God. In this holy tabernacle, there was the holy of holy that only the High Priest may enter, there was also a room for the Israel nation, and a court that can be entered by a Gentile, or the so-called proselytes, who committed to believe in and worship the Lord Yahweh, the God of the nation Israel. The function of the Tabernacle was exactly the same as the function of the Temple that would be established in Jerusalem later. Tabernacle had always been the center of the camp, it was always in the middle of the camp of Israel.

 

The significance of the Tabernacle is that God dwells in the midst of His people. He is Immanuel God. He is not a distant God.

 

Awareness of the fact that God is always present in our midst gives a security in our hearts to walk in this life journey.

 

Then, how should we behave towards God if we realize that He is IMANNUEL?

 

God wants us to be respectful to Him.

Very ironically, when the Israelites were in the wilderness, they repeatedly complained and grumbled when they feel dissatisfied or impatient. This attitude showed their disbelief, as well as their disrespectful heart towards Him who has designed the Perfect Journey for the Israelites, and who is in their midst.

 

 

God  is long suffering AND FULL of LOVE,  Not always he replied to the disrespect of His people with anger, but with a gentle reprimand. However, He is also NOT a playful God, there is a history where HE ends up destroying those who continue to disrespect him after giving them so many chance to change.

Thus, Let’s appreciate God’s presence with thanksgiving as a real act of Respect to Him. When we fall into the sin of complaining, immediately realize and turn. Do not tempt God’s patience.

 

The second symbol is a pillar of cloud and a pillar of fire.

The pillar of cloud and pillar of fire is a large object that God uses to guide and lead the Israelites along the way to the promised land. At noon the pillar of cloud hangs at certain altitudes and moves according to the path that the Israelites should follow. At night the cloud pole appears and functions like fire.

The Lord commanded the Israelites that they should walk if the pillar of cloud or pillar of fire was moved, and had to stop and camp if the pillar of cloud or fire stopped.

 

God used the pillar of cloud during the day and became a pillar of fire at night not just to guide the way, but also to protect the Israelites. God’s leadership is a protective leadership. Israel would walk in the desert. The wilderness weather was extreme between day and night. During the day wilderness is always very hot, can reach 40 degrees Celsius. Children and aging people usually cannot survive in that hot weather. While at night is always very cold. Cloud columns serve to protect them from overheated sun, giving them a temperature that all Israelites, big and small, can tolerate. So was the pillar of fire, giving them warmth from the weather that was too cold at night, so they did not freeze to death.

 

God’s leadership is a protective one. Hence, we should fully BELIEVE in GOD as our leader.

In addition, God also wants us to be obedient to His leading. The command of God is very strict: if the pillar of cloud / pillar of fire is moving, they must pack and walk and should not stop before the pole stops. If the pole stopped they could not travel and still had to camp, no matter how long. This lead is often difficult to understand by humans, why today He stops one night, then on another day must stop for months?

 

In the hands of God lies all seasons and events in this world. He knew what bad things would happen that the Israelites could not bear, so He told them to stop for some time so that the Israelites did not have to pass a sandstorm for example, or not be trapped in the war of other nations in certain areas. Or sometimes he told them to hurry, not to slow down, to avoid the bad things that will happen in the place after the Israelites through it. There are times when God tells them to keep walking through the difficult / fierce nations, like Jericho, because the Israelites are ready to fight (in the unique way of God), so that His people learn and experience how God leads them in battle.

 

God wants us to be fully obedient to His guidance even though we do not fully understand His plan, because the GOD’s timing is always right.

 

Summary

–           As the Lord was present and abides with Israelites in wilderness, so is Lord with us. He is accompanying us in our journey of lives. Are we ever conscious of His presence that we show respect to Him in our words and deeds?

–           The LORD is the guide of our journey. His leadership protects us. His leadership is timely. Do we believe without complaining and are we obedient to His leading?

writer and preacher: Heren

Bilangan 31:1-24: Pengudusan Tuhan


Program TV seringkali diisi acara gossip artis, salah satu yang paling sering menjadi topik adalah affair/selingkuh dari artis.

Selingkuh adalah tindakan nyata dari ketidaksetiaan, dan ketidak-setiaan menimbulkan rasa tidak percaya dan sakit hati, dan  tak satupun dari kita yang suka “diselingkuhi”.  Dan, Bukan hanya manusia, Tuhan terlebih lagi, tidak suka “diselingkuhi”.

 

Selingkuh artinya menghadirkan orang ke-3 sebagai ganti dari pasangan yang sesungguhnya.  Bilangan 31 berkisah tentang  “pembalasan” Tuhan pada orang Midian yang pernah membuat bangsa Israel jatuh dalam “perzinahan” baik secara fisik (berzinah dengan perempuan Midian) maupun secara rohani (berpaling dari Tuhan untuk menyembah dewa-dewa orang Midian sebagai ganti penyembahan terhadap Tuhan).

 

Di balik penumpasan bangsa Midian ini, Tuhan punya tujuan yang Mulia, yaitu Menguduskan UmatNya. Ada 2 hal utama yang menyebabkan umat Tuhan harus hidup kudus di hadapanNya:

 

  1. Karena TUHAN itu kudus.

Imamat 11:44 – Sebab Akulah TUHAN, Allahmu, maka haruslah kamu menguduskan dirimu dan haruslah kamu kudus, sebab AKU ini kudus,..(Baca juga: Imamat 11:45, 21:8  ,  20:26, 27, 19:2, dst.)

 

Kel 19:6 – Kamu akan menjadi bagi-Ku kerajaan imam  dan bangsa  yang kudus. Inilah semuanya firman yang harus kaukatakan kepada orang Israel.”

 

Tuhan itu tidak tampak oleh mata jasmani, sementara manusia/umatNya terlihat oleh mata jasmani.  Bagaimanakah gambaran Tuhan itu di hadapan manusia yang belum kenal Tuhan hanya dapat disaksikan melalui prilaku pengikut Sang Tuhan.

 

 

TUHAN ingin agar orang-orang/bangsa-bangsa yang belum kenal Tuhan  datang kembali padaNYa, sang Pencipta yang sejati setelah menyaksikan cara hidup umatNya.

 

TUHAN itu kudus, dan Dia telah memilih umatNya untuk menjadi bangsa yang kudus, karena itu kita patut hidup sesuai dengan sifat Tuhan yang kudus agar dunia tidak salah kaprah dalam mengenali sifat Tuhan, agar dunia dapat mengenali Siapa Tuhan yang sesungguhnya.  Jika hidup kita sembrono dan cemar, kita tidak dapat menjadi kesaksian yang hidup bagi orang-orang lain.

 

Dalam kasus pembalasan terhadap orang Midian, Musa marah besar karena orang Israel membiarkankah semua perempuan Midian hidup, padahal merekalah penyebab Israel pernah berpaling dari Tuhan.

 

Menjaga kekudusan salah satunya adalah dengan menjauhi godaan.

Godaan ada bukan untuk dihadapi, tapi untuk dijauhi.

 

Kudus mencakup segala hal, baik soal keuangan, seksual, perkataan, hingga pada penyembahan.

Tuhan jijik dengan kenajisan, ia jijik dengan perselingkuhan baik secara rohani maupun jasmani. (1 Korintus 6:9-10) Orang yang masih senang dan menikmati hidup dalam dosa, tidak bersedia hidup kudus, merupakan tanda bahwa ia bukan bagian dari kerajaan Sorga. Tuhan menolak orang seperti ini.

 

Karena itu patutlah kita menjaga kekudusan kita karena TUHAN ITU KUDUS, dan Dia merancang umatNya menjadi umat yang Kudus bagiNya.

 

  1. Karena Tuhan mau Melindungi Kita (UmatNya)

 

Tuhan mengatur kekudusan seksual dan membatasinya sedemikian rupa hanya dalam wadah pernikahan dengan sesama umatNya , yaitu sesama orang percaya, karena Ia mau melindungi kita, umatNya.

Melindungi dari Apa?

  1. Melindungi kita dari konsekuensi punya anak yang tidak diinginkan.

Pada jaman Alkitab ditulis, anak hasil dari perkawinan dengan orang yang bukan umat Tuhan umumnya bertumbuh dan menjadi bangsa-bangsa yang beringas. Pada jaman ini, punya anak di luar pernikahan menyebabkan kehancuran cita-cita dan keluarga.

  1. Melindungi kita dari sakit penyakit

Bangsa Israel terkena tulah sakit penyakit menular akibat berzinah dengan perempuan Midian. Pada jaman ini percabulan dan perzinahan sangat rentan terkena HIV, SIPILIS, dsb.

  1. Melindungi kita dari kehancuran hati (mental dan emosi)

Dosa seks menimbulkan emosi negative seperti rasa malu, bersalah, marah, pahit, minder, kecewa, takut, dsb.  Dosa seks menciptakan belenggu yang tak terlihat oleh mata

  1. Melindungi kita dari kerusakan rohani/kehancuran relasi dengan Tuhan

Tidak ada seorang yang melakukan dosa seks yang pada saat sama memiliki relasi intim yang baik dengan Tuhan.  Ketika seseorang memutuskan untuk tunduk pada nafsu seksualnya, saat itu juga ia menyingkirkan Tuhan sebagai Master/Tuan atas dirinya

 

 

Kesimpulan

–           Kesimpulan Tuhan ingin Menguduskan/Memurnikan kita agar kita hidup sesuai dengan SifatNya yang Kudus sehingga kita dapat Memancarkan KemuliaanNya dan Untuk melindungi kita dari segala konsekuensi yang harus kita tanggung akibat melanggar kekudusan.  Batasan yang Tuhan buat bukan sebuah tindakan dictator tetapi sebuah tindakan Melindungi.

 

Mari, percaya penuh pada Tuhan, berjalan dalam Aturan KekudusanNya agar kita aman dan selamat dari konsekuensi yang berat.

Numbers 31:1-24: God’s Purification


Our TV entertainment programs generally present gossip news about artists, and one of the most frequent topics is the affair of the artist.

As affair is the real act of disloyalty, and unfaithfulness leads to distrust and hurt, none of us likes our partner to have affair.  Not only human, God also doesn’t want to be betrayed.

Having affair means to present third person instead of the real partner. Numbers 31 revolves around God’s “vengeance” on the Midianites who once made the Israelites fall into “adultery” both physically (adultery with Midian women) and spiritually (turning away from God to worship the Midianites instead of worshiping God).

 

 

Behind the crushing of the Midianites, God has a Noble purpose, that is to Sanctify His People. There are two main things that cause God’s people ought to live holy lives before Him:

  1. Because God is Holy

Leviticus 11:44 – I am the Lord your God; consecrate yourselves and be holy, because I am holy. Do not make yourselves unclean by any creature that moves along the ground. (read also: Leviticus 11:45, 21:8  ,  20:26, 27, 19:2, etc.)

 

 

Exodus 19:6 6 you will be for me a kingdom of priests and a holy nation.’ These are the words you are to speak to the Israelites.”

 

God is not visible to the physical eye, while the human / His people are seen by the physical eye. The image of God in front of a human who has not known God can only be witnessed through the behavior of followers of God.

 

God wants all nations to come back to Him, the true Creator after witnessing the way of life of His people.

 

The LORD is holy, and He has chosen His people to be a holy people, therefore we should live according to the holy nature of God so that the world is not mistaken in recognizing the nature of God, so that the world can recognize who God is. If our lives are careless and full of impurity, we can not be a living witness for others.

 

In the case of war against the Midianites, Moses was furious that the Israelites allowed all the Midian women to live, when they were the cause of Israel’s turning away from God.

 

Keeping our holiness is to stay away from temptation.

Temptation exists not to be faced, but to be avoided.

 

Holy includes everything, such as financial, sexual, speech, and worship.

God is disgusted with uncleanness, he is disgusted with infidelity both spiritually and physically. (1 Corinthians 6: 9-10) One who is still happy and enjoys life in sin, not willing to live holy, is a sign that he is not part of the kingdom of heaven. God rejects people like this.

 

Therefore we should keep ourselves holy because the LORD is HOLY, and He designed His people to be holy people to Him.

 

  1. Because God wants to protect us (His people)

 

God regulation sexual behavior and limits it in such a way only in the marriage  (between His people), for He wants to protect his people.

 

  1. God protects us from the consequences of having an unwanted child. Long time ago, the Bible cited many of children resulting from marriage with non-God’s people grows and became violent nations. In this age, having children outside marriage causes the destruction of ideals and families.
  2. God protect us from sickness

The Israelites suffered the illness of infectious disease due to adultery with Midian women. In this age of fornication and adultery are very vulnerable to HIV and many other sexually transmitted diseases.

  1. God protects us from being broken hearted (mental and emotional)

Sexual sin poses negative emotions such as shame, guilt, anger, bitterness, insecurity, disappointment, fear, etc. The sex sin creates an invisible bondage.

  1. God Protects us from the spiritual destruction / destruction of our relationship with God

No one has committed a sexual sin that at the same time has a good intimate relationship with God. When a person decides to submit to his sexual desires, he immediately put aside God, not anymore as Master over himself/herself.

 

Conclusion

God wants to purify us so that we live according to His Holy Character so that we can radiance His Glory and To protect us from all the consequences that we must bear because of violating holiness. The limitation that God created is not a dictatorial act but a Protecting act.

 

Come, believe in God, walk in His Holiness to keep us safe and safe from severe consequences.

writer/preacher : Heren

Langkah-Langkah Menulis Thesis Dalam Bahasa Inggris


Menulis Thesis dalam Bahasa Inggris ? Wow! Banyak yang mengalami deg-deg an sekalipun kemampuan Inggrisnya sudah oke.  Pasalnya, tuntutan dalam menulis Thesis S2 dan S3 tentunya lebih tinggi dibanding dengan Skripsi.  Apalagi kalau thesisnya harus dalam Bahasa Inggris, tambah menggentarkan karena tantangannya jadi bertambah, selain kualitas isi, juga harus menggunakan Grammar Bahasa Inggris akademis yang tepat serta kaya akan kosakata agar kata-katanya tidak itu-itu saja karena memang sebuah thesis pastilah sangat spesifik temanya.

Berikut adalah langkah-langkah yang dapat menolong untuk mengatasi kesulitan dan kesalahan grammar dalam penulisan thesis.

Oya, sebelum memasukkan proposal, sebaiknya cek judul yang akan diajukan dulu, apakah pernah ditulis oleh orang lain. Link berikut membantu untuk pengecekan judul thesis

https://www.scribbr.com/theses-examples/examples-dissertation-phd-theses/

Kalau sudah selesai pengecekan, mulailah menulis proposal dan isinya.  Berikut tips penggunakan grammar yang bernilai akademis agar thesis Anda berkelas dan benar-benar memiliki kualifikasi Bahasa yang akademis:

  1. Gunakan variasi grammar.

Seorang teman mengeluh, tulisan-tulisan artikelnya bisa viral di medsos, tapi tulisan Thesisnya dianggap “sampah” oleh dosen pembimbingnya dengan cap struktur kalimatnya sama sekali tidak berkesan akademis.  “ini bukan artikel dunia maya ya.. “ kata si dosen.

 

Apa sih bedanya antara grammar artikel dan thesis?  Artikel itu untuk dibaca oleh semua kalangan, seperti tulisan saya saat ini, penulisannya diusahakan agar menggunakan Bahasa yang santai dan struktur kalimat yang tidak rumit.  Biasanya seorang editor artikel berusaha untuk mengedit kalimat-kalimat complex sentence dan compound complex sentence menjadi beberapa kalimat simple ataupun menjadi compound sentences.

 

Apa itu simple sentence, compound sentence, complex sentence, compound complex sentence bisa baca di Apa itu simple sentence, compound sentence , complex sentence dan compound complex sentence

 

Nah, sebaliknya untuk thesis, penulis sebaiknya menggunakan complex sentences dan compound complex sentences.  Begitu juga Frasa Participle , menjadi gaya kalimat untuk tulisan-tulisan akademik.  Gerund juga harus diterapkan agar sebuah tulisan nampak akademis.

 

Apa dan bagaimana contoh kalimat participle? Bisa pelajari di Participle Phrase

 

  1. Gunakan grammar yang tepat.

Untuk menghindari kesalahan atau kekacauan grammar dalam setiap kalimat thesis, sudah ada aplikasi baik yang berbayar maupun free untuk mengecek dan mengedit kalimat yang telah ditulis.

 

Ini salah satu link aplikasi grammar  yang banyak digunakan international students di seluruh dunia dan terbukti sangat membantu meningkatkan nilai paper maupun thesis mereka:

 

https://www.grammarly.com/native/windows

 

ketika kita computer kita sudah terisi aplikasi ini, maka otomatis email dan medsos kita dideteksi grammarnya oleh grammarly tersebut.  Itu untuk yang free.  Kalau yang berbayar tentu lebih banyak lagi manfaatnya.  Saya sendiri, karena menggunakan aplikasi free, biasanya copas tulisan inggris saya ke email, lalu mengadakan pengecekan grammar dan editing di draft email. Setelah selesai, maka saya copas lagi ke Words.  Hasilnya? Editor saya berujar, “Great job, Heren,  No grammar mistakes” hehe…

 

  1. Gunakan vocabulary yang bervariasi pada kata yang sama

Dalam hal ini, penulisan artikel dan thesis menuntut hal  yang sama, yaitu penggunaan kosakata yang bervariasi untuk satu kata yang sama. Untuk itu kita perlu menggunakan thesaurus karena ingatan dan pengetahuan kita seringkali terbatas.

Senangnya hidup di jaman ini adalah, semua ada aplikasinya nih..

 

https://www.thesaurus.com/browse/for%20free

 

  1. Penggunaan Punctuation atau tanda baca yang tepat.

Untuk ini, biasanya aplikasi grammarly dan sejenisnya sudah langsung menolong mengoreksinya, tinggal diedit saja sesuai instruksi.

 

untuk langkah dan strategi details untuk self-editting, silakan baca di Langkah-langkah mengedit grammar dalam thesis

Langkah-Langkah Mengedit Grammar dalam Thesis


Berikut Langkah-langkah mengedit grammar dalam thesis

  1. Sebaiknya tulis dahulu tulisan Anda dalam Bahasa Inggris semampu Anda.
  2. Setelah itu cek grammar pada tulisan Anda sebaiknya per paragraph menggunakan aplikasi https://www.grammarly.com/native/windows
  3. Setelah grammar selesai, waktunya menggabungkan kalimat-kalimat sederhana menjadi kalimat compound, complex, dan compound complex sentence. Kerjakan ini secara bertahap. Ingat bahwa ciri tulisan akademis mengandung banyak complex,compound complex sentence dan participle phrase.
  4. Cek ulang kalimat yang diedit, adakah yang bisa diubah atau digabungkan menjadi kalimat dalam participle phrase, usahakan supaya ada.
  5. Edit juga tanda baca sesuai petunjuk applikasi grammar yang ditandai dengan garis merah atau hijau/biru
  6. Kerjakan semua hal di atas per paragraph baru edit grammar paragraph berikutnya.
  7. Setelah satu bab selesai lengkap dengan editing grammar, waktunya untuk mengganti kata-kata yang sama dan berulang ulang dengan variasi kata yang lain. Silakan cek dulu kata yang banyak berulang dan ingin divariasikan di web : https://www.thesaurus.com/browse/for%20free  atau gunakan fasilitas yang tersedia di words , klik review , block kata yang Anda ingin variasikan , lalu pilih thesaurus, maka di kanan layar akan muncul variasi kata tersebut.

Catat semua variasi kata yang ada di file yang berbeda, lalu gunakan aplikasi find and replace pada Words dan ketik kata yang dimaksud misalnya : hope

  1. Untuk mengganti kata, klik Home di bagian kanan atas Words, pilih Find di sudut kanan, ketik kata yang ingin diganti, maka akan muncul kata-kata sebut yang sudah di block oleh Windows, Anda tinggal mengarahkan kursor ke kata-kata tersebut satu per satu dan menggantinya dengan pilihan variasi yang paling mendekati dengan maksud yang Anda ingin sampaikan dari kata itu.
  2. Ulangi langkah no.8 pada kata-kata yang ingin Anda variasikan.

Semoga sukses ya Skripsi / Thesis berbahasa Inggrisnya.

Participle Phrase


Participle adalah Verbal yang berakhiran _ing yang berfungsi sebagai adjective ataupun adverb

Contoh: dancing doll  , rolling eyes.

 

Participle Phrase adalah frasa yang menggunakan participle, plus modifies, object, dan complement

Contohnya:

The girl wearing pink T-shirt is my best friend.  Wearing pink T shirt adalah participle yang menjelaskan kondisi the girl.

 

Atau contoh lain yang lebih sering digunakan secara akademis:

Realizing his mistakes, he came to the principal and ask for forgiveness.

Realizing his mistakes adalah participle nya.

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Apa itu simple sentence, compound sentence , complex sentence dan compound complex sentence


Apa itu simple sentence, compound sentence , complex sentence dan compound complex sentence

 

Simple Sentence atau yang dalam Bahasa Indonesia dikenal sebagai Kalimat Tunggal adalah kalimat yang hanya memiliki satu klausa saja, dengan ciri hanya ada 1 verb / kata kerja.

 

Contohnya nih:

I went shopping

 

Compound Sentence yang dikenal sebagai Kalimat Majemuk dalam Bahasa Indonesia, menggunakan dua klausa atau lebih , yang berarti ada dua kalimat  atau lebih yang cirinya menggunakan but (tapi), and (dan), so (jadi), dsb

 

Contohnya nih:

I am eating bread and drinking coffee.

 

Kalimat di atas penggabungan dari dua klausa dengan subjek yang sama, yaitu I:

1)I am eating bread

2) I am drinking coffee

 

Bisa juga penggabungan dua klausa dengan Verb yang sama, missal

 

He studies Math and English.

Penggabungan dari dua klausa: He studies Math.  He studies English.

 

Complex Sentences adalah kalimat yang terdiri dari kalimat Independent dan kalimat dependent.

 

Cirinya menggunakan conjunction / kata penghubung “because”, “before”,  “after,” “while,” or “since.

 

Independent clause yaitu kalimat yang bisa berdiri sendiri. Dependent clause kalimat yang tidak bisa berdiri sendiri (kalau dipisahkan sendiri jadi menggantung maknanya dan membuat orang bingung dan bertanya-tanya)

 

Contohnya:

She is happy because you came.

Independent clause-nya : she is happy  (cukup jelas kan?)

Dependent clause-nya: because you came  (bikin bingung karena kamu datang lalu kenapa nih? Makanya ia disebut dependent)

 

Compound complex sentence adalah penggabungan dari compound sentences dan complex sentence.  Bisa dikatakan bahwa compound complex sentence adalah kalimat yang terdiri dari 2 klausa independent dan 1 atau lebih klausa dependent.

 

Contoh:

Despite of earthquake, he stood still at the tower and guided the plane to take off.

Kalimat di atas terdiri dari:

1 dependent clause:

despite of earthquake

 

2 independent clause :

he stood still at the tower

he guide the plane to take off.

 

 

 

Cukup jelas ya…

 

 

Simple Sentence atau yang dalam Bahasa Indonesia dikenal sebagai Kalimat Tunggal adalah kalimat yang hanya memiliki satu klausa saja, dengan ciri hanya ada 1 verb / kata kerja.

 

Contohnya nih:

I went shopping

 

Compound Sentence yang dikenal sebagai Kalimat Majemuk dalam Bahasa Indonesia, menggunakan dua klausa atau lebih , yang berarti ada dua kalimat  atau lebih yang cirinya menggunakan but (tapi), and (dan), so (jadi), dsb

 

Contohnya nih:

I am eating bread and drinking coffee.

 

Kalimat di atas penggabungan dari dua klausa dengan subjek yang sama, yaitu I:

1)I am eating bread

2) I am drinking coffee

 

Bisa juga penggabungan dua klausa dengan Verb yang sama, missal

 

He studies Math and English.

Penggabungan dari dua klausa: He studies Math.  He studies English.

 

Complex Sentences adalah kalimat yang terdiri dari kalimat Independent dan kalimat dependent.

 

Cirinya menggunakan conjunction / kata penghubung “because”, “before”,  “after,” “while,” or “since.

 

Independent clause yaitu kalimat yang bisa berdiri sendiri. Dependent clause kalimat yang tidak bisa berdiri sendiri (kalau dipisahkan sendiri jadi menggantung maknanya dan membuat orang bingung dan bertanya-tanya)

 

Contohnya:

She is happy because you came.

Independent clause-nya : she is happy  (cukup jelas kan?)

Dependent clause-nya: because you came  (bikin bingung karena kamu datang lalu kenapa nih? Makanya ia disebut dependent)

 

Compound complex sentence adalah penggabungan dari compound sentences dan complex sentence.  Bisa dikatakan bahwa compound complex sentence adalah kalimat yang terdiri dari 2 klausa independent dan 1 atau lebih klausa dependent.

 

Contoh:

Despite of earthquake, he stood still at the tower and guided the plane to take off.

Kalimat di atas terdiri dari:

1 dependent clause:

despite of earthquake

 

2 independent clause :

he stood still at the tower

he guide the plane to take off.

 

 

 

Cukup jelas ya…