Kehadiran pemimpin, terutama pemimpin yang Agung atas hidup ini, diperlukan oleh semua orang, termasuk Saudara dan saya.
Perikop yang baru saja kita baca dalam Bilangan 9:15-23 ini khusus bicara tentang Atribut / sifat Tuhan melalui 2 simbol yang Dia berikan pada bangsa Israel:
Symbol pertama adalah Tabernacle atau kemah suci.
TUHAN memerintahkan Musa untuk mendirikan kemah suci bagi-Nya. Kemah suci ini didesign oleh Tuhan sendiri, (tunjukkan slide denah kemah suci).
Fungsi Kemah Suci / Tabernakel ini adalah sebagai Kemah Pertemuan antara umat Israel dan Tuhan. Di kemah suci ini adalah ruang Maha Kudus (holy of holy) yang hanya boleh dimasuki oleh 1 Imam Besar, ada ruang untuk bangsa Israel, ada juga pelataran yang boleh dimasuki oleh orang non Yahudi yang berkomitmen untuk percaya pada Tuhan Yahweh, Tuhan yang disembah bangsa Israel atau yang disebut proselit, yang mau beribadah pada TUHAN. Fungsi Tabernacle ini sama persis dengan fungsi Bait Allah yang kelak didirikan di Yerusalem. Tabernacle selalu menjadi pusat dari perkemahan, letaknya selalu di tengah-tengah perkemahan Israel.
Makna dari Tabernacle ini adalah bahwa Tuhan itu tinggal di tengah-tengah umat-Nya. Dia adalah Tuhan yang Imannuel. Dia bukan Tuhan yang jauh.
Kesadaran akan Kenyataan bahwa Tuhan senantiasa hadir di tengah kita memberikan rasa AMAN dalam hati kita dalam menempuh perjalanan hidup kita.
Lalu, bagaimana kita seharusnya bersikap terhadap Tuhan jika kita sadar bahwa DIA IMANNUEL: Ada di antara kita?
TUHAN menginginkan kita untuk bersikap hormat pada-Nya.
Sangat ironis sekali, dalam pengalaman bangsa Israel di padang gurun, mereka sangat sering mengeluh dan menggerutu bahkan menantang Tuhan saat mereka merasa tidak puas atau tidak sabar. Sikap ini selain tidak beriman, juga sikap hati yang tidak hormat terhadap DIA yang sudah merancangkan Perjalanan yang Sempurna untuk bangsa Israel, dan yang ada di tengah-tengah mereka.
Tuhan itu YANG PANJANG SABAR dan PENUH KASIH, tak selalu ia membalas sikap tidak hormat umatNya dengan kemarahan, tapi dengan tegoran lembut. Namun, Dia juga BUKAN TUHAN yang suka dipermainkan, ada sejarah dimana DIA akhirnya membinasakan mereka yang terus menerus tidak menghormatinya, yang sudah keterlaluan.
UNTUK ITU, Mari kita hargai kehadiran Tuhan dengan ucapan syukur sebagai tindakan nyata Menghormati Dia. Apabila kita terjatuh dalam dosa mengeluh, segeralah sadar dan berbalik. Jangan mencobai kesabaran Tuhan.
Simbol ke-dua adalah tiang awan dan tiang api.
Tiang awan dan tiang api adalah objek yang berukuran besar yang dipakai Tuhan untuk menuntun dan memimpin bangsa Israel sepanjang perjalanan menuju tanah perjanjian. Pada siang hari Tiang awan menggantung di ketinggian tertentu dan bergerak menurut jalan yang patut ditempuh bangsa Israel. Pada malam hari tiang awan itu nampak dan berfungsi seperti api.
Tuhan memerintahkan bangsa Israel bahwa mereka harus berjalan jika tiang awan dan tiang api itu berjalan, dan harus berhenti dan berkemah jika tiang awan dan tiang api itu berhenti.
Tuhan menggunakan tiang awan di siang hari dan menjadi tiang api di malam hari bukan sekedar untuk menuntun jalan, tetapi juga untuk melindungi bangsa Israel. Israel akan berjalan di padang gurun. Cuaca padang gurun itu ekstrim antara siang dan malam. Anak-anak dan orang tua biasanya tak sanggup . Tiang awan berfungsi untuk melindungi mereka dari terik matahari yang terlalu panas. Begitu juga tiang api, memberi mereka kehangatan dari cuaca yang terlalu dingin di malam hari, sehingga mereka tidak mati kedinginan.
Kepemimpinan Tuhan adalah kepemimpinan yang melindungi. Untuk itu kita patut PERCAYA PENUH PADA PIMPINAN TUHAN.
Selain itu, Tuhan juga ingin kita TAAT PENUH dalam pimpinanNya.
Pimpinan Tuhan sering sulit dipahami oleh manusia, mengapa hari ini Dia menyuruh Israel berhenti 1 malam, lalu di hari lain harus berhenti berbulan-bulan?
Di tangan Tuhan terletak seluruh musim dan kejadian di dunia ini. Dia yang tahu hal buruk apa yang akan terjadi yang tidak mampu ditanggung bangsa Israel, maka Ia menyuruh mereka berhenti selama beberapa waktu agar bangsa Israel tidak harus berpapasan dengan badai pasir misalnya, atau tidak terjebak di tengah peperangan bangsa lain di daerah tertentu. Atau terkadang ia menyuruh mereka bergegas, agar terhindar dari kejadian buruk yang akan terjadi di tempat tersebut setelah bangsa Israel melaluinya. Ada kalanya Tuhan menyuruh tetap berjalan melewati bangsa-bangsa yang sulit/garang, seperti Yerikho, karena memang bangsa Israel sudah siap untuk berperang (dengan cara Tuhan yang unik), agar umatNya belajar dan mengalami bagaimana Tuhan memimpin mereka dalam peperangan.
TUHAN ingin kita taat sepenuhnya walau kita tak mengerti secara utuh rencana-Nya, karena KEPEMIMPINAN TUHAN adalah kepemimpinan yang tepat waktu.
Kesimpulan
– TUHAN hadir dan tinggal bersama kita, menyertai perjalanan hidup kita. Adakah kita senentiasa sadar akan kehadiranNya sehingga kita menghormati Dia dalam perkataan dan perbuatan kita.
– TUHAN adalah pimpinan dan penuntun perjalanan kita. PimpinanNya itu melindungi. PimpinanNya itu tepat waktu. Adakah kita percaya tanpa mengeluh dan taat pada pimpinanNya?